Bercerita dengan Bang Seon
Oleh : Bimo Andrio
27 September 2018
Cuaca panas di dalam restoran cepat saji menguatkan cengkrama tertawa beberapa individu pejuang lingkungan. Salahsatu dari para anggota yang hadir pada malam itu adalah Zaddack Namseo, pria asal Timor ini ini bukan hanya sekadar pembela lingkungan, namun juga pembela nasib anak terlantar.
Semarang dan panasnya siang hari di kawasan tugu muda, banyak bocah yang harusnya bermain riang bersama teman, malah harus menjual koran dan mengemis uang recehan dari para pengendara yang sedang menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Inilah kenyataan di kawasan kampung pelangi, kawasan yang pernah tenar akan perubahan drastis penampilan dari kumuh menjadi berwarna ceria ini masih dicap sebagai kampung yang masih melakukan eksploitasi anak sebagai pekerja jalanan seperti yang disampaikan yayasan setara Indonesia.
Obrolan dengan pria yang akrab disapa bang “Seon” ini berlanjut dan membahas tentang kegiatan yang sedang ia geluti, yaitu mencoba membawa anak-anak yang biasa bergelut dengan jalanan untuk keluar dan menikmati hidup yang lebih layak. Lewat Yayasan Emas Indonesia (YEI), berbagai kegiatan telah ia ikuti untuk membantu dan medidik anak-anak jalanan khususnya di kawasan Tugu Muda, ungkap pria yang juga menjadi mahasiswa di salah satu universitas swasta di Semarang.
Setealh berceria lebih dari dua setengah jam, gerimis yang reda menandakan para individu ini harus berpisah sekitar pukul 23.03 WIB, bang Seon melambaikan tangan.
Komentar
Posting Komentar