MENANYA GUNA FASILITAS di FISIP UNDIP
Oleh : Bimo Andrio






Bagi mahasiswa manapun kegiatan praktikum merupakan hal esensial yang perlu didapatkan selama belajar. Mahasiswa ilmu komunikasi merupakan salah satu kelompok mahasiswa yang sudah sepatutnya mendapatkan fasilitas  untuk menunjang kegiatan praktikum yang pada akhirnya akan mengembangkan skill baik dibidang ilmu jurnalistik maupun bidang komunikasi strategis.
Meskipun sebenarnya praktikum bisa menggunakan peralatan yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri, namun hal itu terlihat saat aneh karena universitas terbaik nomor enam di Indonesia seharusnya bisa menyediakan wadah yang seluas-luasnya untuk peningkatan skill lulusan dalam hal ini menyediakan fasilitas praktikum yang bisa diakses secara luas.
Fisip Undip, kampus tempat saya belajar merupakan alasan mengapa saya  begitu kuat dalam memiliki pertanyaan tentang mengapa sering sekali perguruan tinggi tidak membuka fasilitas praktikumnya hanya kerena masalah keamanan. Pihak kampus menganggap fasilitas praktikum seperti news room terlalu riskan untuk dibuka untuk seluruh kegiatan berhubung karena mahalnya peralatan serta kurangnya pengawasan dari pihak fakultas sendiri, hal ini seperti disampaikan oleh beberapa dosen dalam public hearing yang diadakan jurusan ilmu komunikasi pada 8 oktober lalu.
Hal tersebut sebenarnya cukup berasal dan bisa dimengerti karena investasi yang diberikan memiliki nilai yang cukup besar. Pada tahun 2014 sendiri laboratorium multimedia milik ilmu komunikasi dibuka secara umum untuk dapat dipergunakan secara umum untuk seluruh mahasiswa ilmu komunikasi, dan memang beberapa benda seperti komputer yang digunakan untuk prosees editing mengalami kerusakan beberapa waktu berselang. Namun hal di atas merupakan konsekuensi yang wajar karena penggunaan benda dan bukan karena aksi vandalisme oleh mahasiswa.
Beberapa mahasiswa memang sudah menguatarakan hal ini jauh sebelum saya berpikir mengenai pemberian fasilitas seperti news room yang dilengkapi dengan berbagai peralatan sepeti komputer, kamera, tripod lighting dan berbagai hal yang harus diberikan kepada lembaga pers mahasiswa maupun organisasi broadcasting yang berada di bawah naungan ilmu komunikasi. Seperti yang di sampaikan oleh salah satu mahasiswa yaitu manda, iya menuturkan bahwa jika fasilitas seperti news room bisa diberikan akses maka penugasan berbagai mata kuliah dan juga proses produksi berita untuk organisasi mahasiswa yang berkecimpung di bidang pemberitaan yang notabene berada di bawah naungan ilmu komunikasi bisa berjalan dengan baik bahkan diharapkan bisa melebihi ekspektasi.
Namun, melirik dari dua sisi ini baik mahasiswa maupun pihak fakultas sebernanya menginginkan sesuatu yang baik untuk kelancaran proses perkuliahan. Pertentangan ini bagi saya harus diselesaikan dengan cara pengenalan norma dan nilai di awal perkuliahan serta penegasan peraturan dalam hal penggunaan fasilitas sehingga mahasiswa tetap bisa berkembang walaupun dengan peraturan yang ketat. (BIMO)

Artikel ini merupakan kolom yang bisa anda unduh melalui link berikut. 

Komentar