MENELUSUR RENDAHNYA MINAT MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FISIP UNDIP MENGIKUTI PKM
Oleh: Bimo andrio

Semarang - Riset dan partisipasi mahasiswa dalam Program Kreatifitas mahasiswa maupun penelitian di jurusan ilmu komunikasi mencapai titik yang rendah. Sejak tahun 2016 jurusan ilmu komunikasi tidak pernah mengirimkan kandidat PKM nya baik pada tingkat universitas maupun nasional.
Program Kreatifitas Mahasisa atau lazim disebut PKM merupakan kegiatan kreatifitas mahasiswa dalam bidang penelitian akademik, pengabdian masyarakat dan juga kewirausahaan. Kegiatan ini menjadi tolak ukur kreatifitas mahasiswa pada tingkat nasional. Dalam perhelatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 31 yang di adakan di Yogyakarta pada tiga puluh agustus hingga dua september 2018 lalu. Universitas Diponegoro menempati urutan ketiga dengan raihan empat medali emas, lima perak, dan dua perunggu. Namun Fakultas Ilmu Sosial dan Politik absen dalam kontingen tersebut.
Permasalahan ini bukanlah permasalahan baru di jurusan ilmu komunikasi, kurangnya sosialisasi dan informasi tentang PKM membuat banyak mahasiswa tidak mengetahui apa itu kegiatan PKM dan manfaatnya, serta menurut beberapa mahasiswa hal ini di perparah dengan tidak suburnya iklim penelitian di kalangan mahasiswa. Dosen sekaligus penggiat penelitian di jurusan ilmu komunikasi, Dr. Turnomo Rahardjo M.Si. menyatakan bahwa hal ini merupakan hal yang sebenarnya bisa diatasi, menurut dosen yang juga aktif melakukan penelitian dibidang komunikasi ini peran jurusan dan fakultas tentu bukan hanya mengajak mahasiswa untuk mengikuti PKM, namun juga menyediakan fasilitas dan bantuan berupa layanan konsultasi dalam hal ini dirinya mengaku siap untuk menjadi teman diskusi dan membantu mahasiswa yang mengikuti PKM mulai dari membentuk gagasan hingga eksekusi penelitian. “Meskipun rumpun ilmu sosial memiliki keabstrakan yang lebih, namun hal tersebut bukanlah menjadi halangan bagi mahasiswa karena dalam ilmu sosial humaniora pada bidang komunikasi khususnya, ada banyak sekali sisi sosial manusia yang bisa diteliti ” ujar pria yang akrab disapa Mas Turnomo ini.
Masalah ini tentu tidak bisa diselesaikan hanya dengan menuntut satu pihak saja, karena menumbuhkan jiwa peneliti di dalam kalangan mahsiswa sejatinya lebih penting, disinilah peran organisasi mahasiswa baik itu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) maupun Badan ekskutif Mahasiswa (BEM) memiliki peran vital dalam menumbuhkan iklim penelitian serta menjadi perantara yang efektif untuk membantu mahasiswa mengikuti PKM serta kegiatan penelitian lainnya. (BIMO)

Artikel ini merupakan tugas penulisan Hardnews Koran dan dapat diunduh di link berikut.

Komentar