Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hujan Pertama

Gambar
"Kenapa sih pelan banget bawa  motor nya ? " "kan biar nikmati ujan !"   Malam itu hujan terus mengguyur kota dan membasahi banyak tempat dan juga menumbuhkan hal kecil penuh kenangan. Rapat bagi seluruh anggota baru saja usai dan semua orang sepertinya masih menunggu hujan redah dan faktanya hujan tidak redah malam itu. Setelah beberapa lama menunggu hujan redah, tetap saja hujan tidak mau redah. Kini pandangan pria kurus itu hanya melihat ke arah satu wanita yang duduk di kursi lembut gedung rektorat, sendiri, meskipun beberapa kali disambangi orang yang ingin sekadar bercengkrama dengan wanita itu. Ku lihat pria itu ragu melangkahkan kaki nya untuk sekadar bertegur sapa dengan wanita itu, ia pun mengalihkan langkah nya yang ragu tadi ke arah ruangan yang isinya ada beberapa temannya, sekali lagi aku melihat mata pria itu sebenarnya ingin memandang wanita tersebut. Aku pun membuntuti dia dan bercengkrama dengan pria itu, tertawa dan ngobrol kesana kesini samp...

Cerpen Zaman SMA

ADA APA DENGAN KAKI KU Cerita ini bermula saat bulan puasa tahun 2003, saat usia ku 5 tahun, aku dan satu-satunya temen ku, Uma lagi asik gelantungan di pohon sawo di depan rumahnya Uma, persis seperti lutung yang kurang gizi, kami juga biasa main kapal kapalan dengan pohon itu dengan formasi yang hampir sama setiap hari, Uma sebagai nahkoda dan aku sebagai kapten kami berdua pun seperti pimpinan kapal yang cacingan, kamipun berasa sedang berlayar di lautan lepas dengan sebatang kayu besar yang digoyang-goyangkan ombak, kalau semakin kuat goyangan pohon maka kami berkhayal semakin besar ombak yang sedang kami hadapi, “imajinasi yang terlalu tinggi !”, bayangin aja kalau sekarang remaja 17 tahun bermain kapal-kapalan di pohon sawo, kok rasanya geli-geli gimana gitu ya. Hampir setiap hari kami melakukan aktifitas rutin ini, jadwal sih gantian sama main mobil-mobilan di rumah ku,tapi hari itu aku bener-bener naas waktu lagi asyik memgoyangkan pohon aku salah milih dahan pohon, “eh......

Cerita Bersalju

Gambar
AWAKENING THE SNOW Hi, feels like this wonderful time is January of 2016, yes it’s new years, no resolutions, no target that I make to walk along the school hall, now I think days feeling really different after what I got in the first three months live here , in the middle of no where, well it’s not no where it just in the middle of Vermont, yes, I moved to new place which is make me think what the difference between these places, being here just really wonderful, small town school, small town friends but the story about new place always bigger than what I think. Okay,I was moved to very little tiny town, which is I think it only two hundreds people living there, but  ,really sweet town I think. Weird it was really weird they said, but It was good I said “ weird Bimo !” my host mom said to me, it was December 27 th and no snow on the ground, we supposed to be have two feet of snow by the end of December but my sense of exiteness not lost yet, that’s because...

Dia

Gambar
dia Ku tulis di semburat jiwa Ku selimuti diriku dengan rindu Salah ? bagaimana Mata yang belum pernah aku tatap Membawa rindu yang serasa maut , Merenggut nafas hidup ku Biarkan angin meniup ku Dan menjatuhkan ku Biarkan Biarkan hujan menjadi saksi, Sendu pukul dua sore itu dan senyuman Izinkan saya memberikan jiwa dalam balutan sajak-sajak hujan. Jadi ini lagi gabut, terus aku keinget aja sama hujan, hujan yang jatuhnya kurang ajar. walaupun ujan itu layak di cintai tapi kalo terus-terusan hujan ntar banjir. Jadi makasih hujan.
Gambar
Hujan diseptember Rintik hujan dibulan September Membawa ku berlari Kencang, kencang sekali Daun yang memerah Dan hati yang membiru Ada hati yang merindu Keluarga ? siapa mereka ? Aku, dia, dan siapa lagi? Dan benarkah ? September 2015 lalu, ada yang lagi seneng, bahagia. Namun ada yang lagi menikmati sedihnya hati dan senangnya hari di tengah lebatnya hujan di musim panas. Berlari bersama orang yang ia panggil kakak, terus, dan akhirnya keluarga. 

Menulis umur

Gambar
Mulai menua, baru sadar manusia seperti saya ini.  dyaaar, "saiki wes ning jowo cah!", sudah di seberang saya sekarang, ntah gimana yang bakal terjadi di sini dan dimasa depan. Menjadi orang yang beda, seperti  superman berubah menjadi tukang bubur yang berharap bisa pergi haji gratis. so, just see how it's gonna be.