Dia



dia

Ku tulis di semburat jiwa
Ku selimuti diriku dengan rindu
Salah ? bagaimana

Mata yang belum pernah aku tatap
Membawa rindu yang serasa maut,
Merenggut nafas hidup ku

Biarkan angin meniup ku
Dan menjatuhkan ku
Biarkan

Biarkan hujan menjadi saksi,
Sendu pukul dua sore itu
dan senyuman

Izinkan saya memberikan jiwa dalam balutan sajak-sajak hujan.


Jadi ini lagi gabut, terus aku keinget aja sama hujan, hujan yang jatuhnya kurang ajar. walaupun ujan itu layak di cintai tapi kalo terus-terusan hujan ntar banjir. Jadi makasih hujan.

















Komentar